BAB 1: Beliau melontarkan sebuah pertanyaan menarik sebelum menjelaskan secara lugas tentang wujud dari jama’atul muslimin, “ADAKAH JAMAAH MUSLIM SEKARANG INI?”… maka sebelum kita berfikir ada atau tidaknya jamaah itu, pikiran kita tentu bertanya-tanya apakah sebenarnya definisi jamaah yang beliau maksud. Karena tidak mungkin kita menjawab keberadaan sesuatu sebelum kita mengetahui seperti apa sesuatu itu.
Beliau pun dalam bab ini menjelaskan tentang HAIKAL JAMAATUL MUSLIMIN (struktur organisasi). Ada tiga hal yang meliputi jamaah sehingga kita pun bisa mengatakan bahwa itu jamaah, yakni; umat, syuro (musyawarah) dan imamah. Selanjutnya penulis mengemukakan dua bagian terpenting dari tujuan-tujuan jamaatul muslimin. Ada tujuan-tujuan khusus bagi umat islam sendiri dan tujuan-tujuan umum menyangkut semua manusia.
Tujuan khusus bagi umat islam
a. Pembentukan pribadi-pribadi muslim (binaa’ al fard al muslim)
b. Pembentukan rumah tangga muslim (binaa’ al usrah al muslimah)
c. Pembentukan masyarakat muslim (binaa’ al mujtama’ al muslim)
d. Penyatuan umat islam (tauhid al ummah al islamiyah)
Tujuan umum bagi semua manusia
a. Agar seluruh manusia mengabdi kepada Allah swt.
b. Melakukan amar ma’ruf nahu munkar
c. Dakwah islam kepada umat manusia
d. Mengahpuskan fitnah (kerusakan)
e. Memerangi segenap umat agat bersyahadat
BAB 2: ATH THARIQ ILA JAMAATIL MUSLIMIN (Jalan menuju jamaatul muslimin). Bab ini berisikan pembahasan tentang al ahkam al islamiyah (hokum-hukum islam); persepsi, penerapan dan pembagiannya agar kaum muslimin memiliki pemahaman yang lurus terhadap hokum-hukum islam. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang kesadaran pra rasul dan pengikut-pengikutnya terhadap langkah ini dan para dai islam dan langkah pertama Rasulullah.
BAB 3: RAMBU-RAMBU SIRAH NABI SAW DALAM MENEGAKKAN JAMAAH. Bab ini menjadi penting karena kita meyakini bahwa jalan terbaik dalam menegakkan jamaah adalah jalan yang telah di sunnahkan oleh Rasulullah saw. ada 6 langkah yang dirumuskan dalam buku ini, yakni:
1. Menyebarkan prinsip-prinsip dakwah (nasyr mabadi ad dakwah)
2. Pembentukan dakwah (at takwin ‘ala dakwah)
3. Konfrontasi bersenjata (al mujabahah al musallahah)
4. Rahasia dalam membina jamaah (as sirriyah fi binaa’ jamaah)
5. Bersabar atas gangguan musuh (ash shabru ‘ala al adza)
6. Menghindari medan pertempuran (al ib’aad’an saahah al ma’rakah)
BAB 4: TABIAT JALAN MENUJU JAMAATUL MUSLIMIN. Di bab ini mengenalkan kepada kaum muslimin atau gerakan islam tentang hal-hal yang akan ditemui dalam menempuh jalan ini. Penulis banyak memaparkan sejarah dakwah sepanjang zaman; dari sebelum kenabian, masa kenabian dan masa para sahabat. Tabiat jalan ini beraneka ragam bentuknya; mungkin berbentuk penjara, alat-alat siksa yang menakutkan dan tiang-tiang gantungan. Mungkin juga berbentuk kemewahan dan kemegahan kehidupan; dan tidak sulit berbentuk ghurur (keterpedayaan diri) yang melupakan Allah dan akhirat.
Di akhir bab ini, penulis memberikan penjelasan tentang jamaah-jamaah terpenting yang aktif di medan dakwah islam, antara lain:
a. Jamaah Anshor As Sunnah Al Muhammadiyah (salafy) di Mesir
b. Jamaah Tabligh di India
c. Hizbut Tahrir di Yordania
d. Jamaah Ikhwanul Muslimin di Mesir
Great. Thanks, Syukron..
BalasHapus