Milad
adalah momen spesial bagi manusia dan biasanya selalu diramaikan dengan segala
acara yang membawa pada suka cita dan keceriaan. Hal itu pula yang terjadi pada
hari Ahad tanggal 17 Juni 2012 kemaren, yakni perayaan hari jadi PAUD Mutiara
Hati. Berbagai pementasan seni anak-anak ditampilkan; senam ceria siswa-siswi
PAUD, seni tari Jalaran dan Hadroh Taman Pendidikan Al-Quran Mutiara Senja.
Perayaan
Milad tersebut sekaligus pelepasan bagi siswa-siswinya yang akan melanjutkan
jenjang ke Taman Kanak-kanak, jelas Sugito selaku Ketua Yayasan Paud Mutiara
Hati. Rasa bahagia dan bangga ketika
menyaksikan momen milad tersebut juga disertai satu langkah produktif dalam
mendidik generasi muda sejak dini. Selama
satu tahun PAUD Mutiara Hati telah berhasil memberikan pendidikan kepada 30
siswanya. Jumlah yang terhitung banyak untuk usia PAUD yang masih setahun dan
dengan sarana-prasarana yang “seadanya”.
Sugito
menjelaskan ketika sambutannya bahwa PAUD yang ia dan teman-temannya rintis tersebut adalah
murni dari swadaya masyarakat dan belum ada pihak dari luar yang memberikan
bantuan termasuk dari pemerintah setempat. PAUD Mutiara Hati hanya memiliki 5
orang pengajar yang bersedia dengan sukarela untuk mendidik siswa-siswinya
setiap dua pekan sekali. Tampat pendidikannya pun dilaksanakan di kediaman keluarga
Sugito sendiri.
Perayaan
Milad tersebut dihadiri oleh pejabat pemerintah setempat; kepada Kelurahan
Wonokerto, Kepala Dukuh Tunggul Arum, perwakilan dari PLKB dan juga disupport
dari peserta KKN Universitas PGRI dan KAMMI komisariat UII. Kepala kelurahan Wonokerto
menyambut positif PAUD yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakatnya karena
ini bagian dari bakti kepada negeri. Perwakilan dari PLKB yang dalam sambutannya juga mengingatkan
kembali kepada ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut akan pentingnya mendidik
anak-anak dengan baik.
Bagi
saya, Milad Paud Mutiara Hati ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua
khususnya generasi muda yang ingin senatiasa berperan dalam perbaikan negeri
ini. Keluarga Sugito memberikan pelajaran bahwa semua orang dapat berkontribusi
dari lingkungan yang paling dekat dengan diri mereka yakni rumah. Rumah bisa
menjadi tempat untuk mendidik masyarakat di sekitarnya, seperti yang
dicontohkan oleh keluarga Sugito. Rumah beliau selalu diramiakan oleh
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Sugito dan Lilis istrinya, setiap pekan
selalu mengadakan PAUD, TPA dan Pengajian Ibu-ibu di rumah meraka secara rutin.
Bahkan pernah pula beliau dan istrinya yang juga dibantu oleh berbagai
institusi mengadakan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat sekitar dalam hal
peningkatan keterampilan rumah tangga.
Milad
setahun PAUD Mutiara Hati adalah sebuah ungkapan dedikasi dari orang-orang yang
bertekad untuk membangun negeri ini dari apa yang mereka bisa lakukan agar
banyak lagi orang yang menyaksikannya akan tersadar dan segera tergerak untuk
mekakukan hal yang sama, terutama bagi kami, para keder Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia. _aan